Operasional penting (critical operations) dalam industry garmen istilah ini biasa digunakan oleh orang quality control, line supervisor, staf teknik dan enjiner industri. Definisi "critical operations" di sini adalah sebuah kegiatan di mana untuk alasan-alasan yang bervariasi pabrik memberikannya perhatian lebih besar dari pada keseluruhan operasional.
Biasanya pabrik memberikan perhatian lebih besar kepada penampilan sebuah operasional sbb:
- 100% pemeriksaan garmen dan komponen-komponen garmen – semua garmen harus diperiksa di workstation yang sudah tertentu.
- Mempekerjakan orang yang berpengalaman dan memiliki keahlian.
- Desain workstation sedikitnya mensyaratkan adanya keahlian seorang operator dalam membuat kualitas dan kuantitas berdasarkan panduan-panduan dan lampiran guna menghindari cacat bawaan produk (defect generation) dan mempertahankan target produksi minimum.
Terminologi “critical operations” umumnya dipakai sbb:
- Titik cek kualitas (urut-urutan stasiun pengecekan kualitas) sebagaimana didesain di dalam ‘critical operations’, yaitu memeriksa semua komponen garmen (ketika separuh dijahit) sebelum pindah ke operasi berikutnya.
- Kalkulasi mesin dan kebutuhan tenaga kerja untuk “critical operations”.
- Target produksi untuk “critical operations”
.
- Menjaga level work in progress (WIP) pada “critical operations”.
Timbul pertanyaan: 'Bagaimana kita bisa segera mengetahui suatu critical operations yang potensial berkaitan dengan pentingnya masalah kualitas dan produksi?' Ada perbedaan critical operations dalam bidang garmen yang berkaitan dengan aspek kualitas dan aspek produksi.
Ada kriteria umum guna mengenali critical operations dalam penampilannya. Berdasarkan hal ini maka kita dapat buat action plan di awal untuk terhindar dari masalah kualitas dan keterlambatan produksi.
Critical operations : dari sudut pandang Kualitas
Jika mau memahami Critical Operations di bidang industri garmen dari sudut pandang kualitas produk, kita harus melihat :
- Operasi rawan kerusakan :sebuah operasional di mana peristiwa cacat bagian garmen tertentu sering terjadi (mungkin karena jenis mesin yang dipakai). Ini akan mendorong perencanaan operasional untuk peralatan dan mesin yang lebih baik.
- Operasional sebelum sub perakitan dan perakitan guna menghindari terjadinya pengulangan pekerjaan berlebihan dan perubahan lain, maka disarankan agar selalu melakukan pemeriksaan diakhir operasional dari tiap bagian.
- Operasional di zona kritis garmen – seperti misalnya saat penambahan saku dada, jahitan resleting, jahitan kerah atas, dll
- Menjahit pada potongan bias – panjang jahitan bisa terjadi melebar, seperti pada proses penjahitan garis kerah atau penjahitan bagian lubang tangan.
Critical operations : dari sudut pandang Produksi
Ketika operasional dilihat dari sudur pandang Produksi, maka operasional berikut ini dianggap sebagai critical operations:
- Sebuah operasional dengan bobot pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan operasi lain. Operasi semacam ini sangat potensial tersumbat dalam kasus banyaknya workstation tidak diatur dalam urut-urutannya. Output pada bagian tersumbat ini harus dipercepat untuk kelancaran alur kerja pada urutannya.
- Sebuah operasional yang sulit ditangani tanpa pedoman dan lampiran. Ketika operator menjahit lebih dari dua lapisan. Menggabungkan beberapa bagian pekerjaan disatu tangan adalah sebuah “critical operations”.
- Bentuk kurva jahitan, seperti paduan pada lubang tangan. keliman (finnishing jahitan bagian bawah kain) bawah melengkung.
- Sebuah operasional dengan mesin khusus dan sulit untuk digantikan dengan cara lain.
Dengan memperhatikan ulasan di atas diharapkan kita sudah bisa mengenali apa yang disebut “critical operations” dari sebuah style/gaya.
(awal/OCS/1ap15)