Cacat Kritis (critical defects) pada sebuah panduan industri garmen diartikan sebagai segala hal yang bisa melukai pengguna pakaian maka itu bisa disebut critical defects. Bisa juga diartikan sebagai sebuah cacat yang bisa melahirkan kondisi membahayakan atau kondisi tidak aman bagi individu yang menggunakan produk dan tidak sesuai dengan aturan umum kelayakan produk.
Sebuah cacat kritis dalam pakaian dapat menyebabkan kecelakaan bagi pemakainya dan dapat terjadi malfungsi saat pakaian yang berkondisi cacat kritis itu dipakai.
Contoh beberapa cacat kritis :
1. Hilangnya komponen: ornamen dan pengencang yang diberikan pada pakaian tidak aman sesuai dengan semestinya, seperti misalnya pada kancing.
2. Serpihan tajam: saat proses produksi garmen bersentuhan dengan beberapa bahan metal yang tajam seperti jarum dan staples. Patahan jarum, paku keling, kawat dan pin.
3. Pengencang pada bagian kepala atau leher produk untuk bayi. Pengencang dari kawat harus dihindari untuk produk pakaian bayi.
4. Benang atau ornament yang longgar atau terlalu panjang.
Semua cacat kritis di atas tidak boleh terjadi pada produk dalam keadaan apapun. Jika dalam sebuah audit dilakukan dan pengawas produksi menemukan cacat demikian pada garmen maka ia harus menghentikan dan meminta bagian cek kualitas untuk kembali melakukan inspeksi atas semua barang.
Pada pabrik, pihak manajemen harus menerapkan program kehati-hatian terhadap cacat kritis ini dan juga terhadap potensi resiko dari cacat kritis pada pengguna akhir.
(awal/ocs/3ap15)